Selasa, 21 Mei 2013

22

22 Mei 2012

22 tahun gue di tanggal ini

Semoga umur gue selalu berkah

Bisa berfikir lebih dewasa

Bisa lebih banyak bersyukur

Punya lebih banyak temen

آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ

Rabu, 15 Mei 2013

Kamu gak akan pernah tahu sampai...

Iya. Kamu gak akan pernah tahu sampai.. ehh, sampai apa tadi ya...
Ugh, padahal tadi udah tau mau nulis kelanjutan judulnya disini, emalah lupa lagi, haiyaa...  gimana sii zhar -____-
Okay, gue berpikir dulu..


(Satu menit...)

(Lima menit....)

(Lima setengah menit...)

Ahaa...
Gue tau.. \(゚ー゚)/
Gue tadi mau nulis "Kamu gak akan pernah tahu sampai kamu centang "Show Hidden Files"". Nah terus apa maksud judul diatas?
Tunggu kelanjutannya di post selanjutnya..
Oke? *ditimpuk*

Selasa, 14 Mei 2013

Blogger for android

Ħăiii˚. Gue maghrib. Eh azhar. Kemarin kan gue udah niat banget mau selalu upsate ini blog. Nah, dari maka itu, eh, maka dari itu, gue sengaja donlot aplikasi di android gue. Blogger. Disini, di post ini, gue berniat nyobain applikasi tersebut. Lesgooo...

Pertama, gue mau coba upload foto, set dah, gimana ya caranya..
ntar, liat sekeliling dulu, ada yang bisa dipejet buat aplot foto gak..
(Beberapa saat kemudian)
Nahh. Ternyata ada gambar kamera di panel atasnya tulisan yang panjang lebar ini, ( ahh zhar, kurang deskripsif lo ahh...) maklum, kuliah aja 5 tahun ga lulus lulus.. ups. Ngomong jorok gue :x
Udah ahh, fokus, aplot foto!
Test image pertama
Lah, pan gue abis milih foto. Etapi dia ke attach nya ada di bawah tulisan ini, gatau deh ntar letaknya dimana..

Oke, untuk fitur yang lainnya sih sama kaya yang di web ya. Ga jauh beda.
Jadi cukup sehini aja postingan dari hapeh guweh. Lain kali posying lagi yang agak jelasan dikit. Okesip
ॐbýé býéॐ. :*

Back to post

Halah
apeu banget sih ya judulnya
Hai, eh, Hai, lama banget udah gak update blog ini, terakhir gue liat post yang terakhir di tahun 2009, dan itu bentuknya formal semua. entah dulu gue bikin blog ini buat apaan, gatau, biar ikutan eksis aja sik, hha.

udah ahh, disini gue mau ngepost, ehh, apaan ya, gue juga gatau mau nulis apaan, yang penting sih blog ini gue apdet aja, dan bakalan gue lanjutin nulis disini, layaknya buku cerita gue, bukan buku diary sih yaa.. asal kalian tau aja :))

abis ini, gue mau ganti tampilan blog gue, yang sebelumnya macam ini nih...


jadi yang agak lebih minimalis macam Tumblr gue, kalian tau tumblr gue? masa sih gatau? mau tau gak? heuheuheu...
yaudah deh, kalo mau tau banget nih gue kasi tau ----> azhaRFLz.tumblr.com --- mampir ya, isinya sih cuman tulisan tulisan pendek gue, yang sebagian copas, copas dari hati, sebagian lagi copas dari otak :))

udah deh, daripada banyak cingcong, sekarang mau update theme, bye, see you next post :)

Rabu, 02 Desember 2009

UNESCO Akui Aksara Jawa Setara Alfabet Latin, Cina dan Arab

Enter a description of the photo here
UNESCO mengakui aksara Jawa atau tulisan Jawa sederajat dengan huruf-huruf lain yang diakui internasional, seperti huruf Latin, Cina dan Arab, dan digunakan dalam komputer.
Apa makna pengakuan UNESCO ini bagi budaya Jawa umumnya dan tulisan Jawa khususnya di waktu mendatang? Dr. Budya Pradipta - seorang pakar Budaya Jawa mengungkapkan tanggapannya kepada Radio Nederland Wereldomroep:
Budya Pradipta [BP]: Kalau kita lihat secara global, maka makin lama dunia itu makin dekat. Timur dan Barat, Utara dan Selatan, Tenggara dan Barat Laut, apa artinya? Bahwa dunia yang maju itu amat memperhatikan budaya-budaya yang mempunyai daya kekuatan, tetapi tidak terperhatikan, karena sesuatu hal.
Arti bagi dunia Jawa, itu ada dua macam; yang satu kaderisasi, yang satu lagi adalah kesadaran budaya. Secara kaderisasi memang budaya Jawa termasuk bahasa dan sastranya sudah agak lama tidak mendapatkan perhatian. Tetapi justru akhir-akhir ini, kira-kira lima sampai 10 tahun terakhir itu, sudah mulai banyak rintisan yang bersumber dan berasal dari daerah-daerah.
Mungkin ini akibat adanya desentralisasi atau demokratisasi seni bahasa dan budaya. Nah, akibatnya, orang-orang daerah, atas kesedarannya sendiri, menengok budayanya sendiri, untuk menukik lebih dalam untuk mengetahui sesungguhnya tentang jatidiri, kepribadian dan kebudayaannya sendiri.
Secara singkat makna pengakuan itu menyadarkan kita bahwa budaya Jawa itu mendapatkan perhatian. Nah, sayangnya orang-orang dan masyaratkat Jawa itu sering melupakan bahasanya sendiri, tetapi kemudian tergugah kembali, apabila sudah ada pengakuan ataupun penghargaan dari internasional, misalnya.
Radio Nederland [RNW]: Anda mengatakan, bahwa dalam waktu lama budaya Jawa, tulisan Jawa dilupakan orang.

BP: Sebetulnya secara tidak langsung itu di dalam negeripun demikian. Orang dan masyarakat Jawa itu, kurang memperdulikan miliknya sendri, yang merupakan jatidiri budaya Jawa. Apabila telah bangkit penghargaan kembali terhadap budaya dan sastra Jawa, termasuk di dalamnya tulisan.
Dari segi tulisan, banyak sekali naskah Jawa, tertama yang di perpustakaan nasional, di lingkungan kraton yang juga belum terungkap. Jadi sekali lagi, bahwa timbulnya penghargaan dan pengkuan itu sedikit banyak mendorong kita-kita, orang dan masyarakat Jawa untuk memperlajarinya.
RNW: Jadi bisakah ini kita anggap bahwa pengakuan UNESCO terhadap aksara Jawa maka ini akan mendorong dan berusaha memasukkannya ke dalam program komputer seperti tulisan Tionghoa, tulisan Arab, Latin dan sebagainya. Dapatkan saya katakan bahwa ini merupakan dampak yang bisa mencegah punahnya tulisan Jawa?

BP: Ya, betul pak. Sebetulnya komputerisasi tulisan Jawa itu sudah ada. Hanya saja belum disosialisasikan. Jadi singkat kata, apabila ditambah dengan kesadaran budaya orang dan masyarakat Jawa, jelas itu akan menaik kembali. Bahwa Unesco membikin pengakuan terhadap tulisan Jawa, itu sebenarnya kita harus merasa bangga.
Di samping kita harus menyadari bahwa tulisan Jawa yang sudah lama dipakai, sejak abad delapan - sembilan itu, masih bisa bertahan dengan catatan, harus dipelajari atau diajarkan. Dan alhamdullillah di bidang pendidikan dan pengajaran bahasa dan sastra Jawa di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Itu sudah mulai dibangun kembali.

Obat Palsu Banjiri Dunia

Enter a description of the photo here 

 

Layanan kesehatan di negara-negara berkembang dibanjiri obat palsu. Obat-obatan ini tidak mengandung zat yang menyembuhkan, atau hanya kapur juga terigu.
Kalau negara-negara Barat terutama mengkhawatirkan obat pelangsing atau Viagra palsu, di negara-negara berkembang banyak orang meninggal dunia akibat tidak beresnya obat-obatan.
Masalah ini terutama melanda Afrika dan beberapa negara Asia. Obat palsu beredar di pasaran bersama obat asli. Orang tidak bisa membedakan lagi yang palsu dari yang asli, kata David Overbosch, direktur Travel Clinic, rumah sakit pelabuhan di Rotterdam. Di Afrika ia pernah memperoleh obat malaria palsu yang sampai hologramnya pun tak bisa dibedakan dari aslinya. Penipuan baru terungkap dalam analisa kimia kapsul bersangkutan.
David Overbosch: "Jika anda benar-benar perlu obat seperti antibiotika atau obat anti malaria, dan jika anda berupaya menyembuhkan anak dengan obat-obatan yang tidak mengandung zat penyembuh, maka penderita akan mati."
Perdagangan gelap
Terkadang terungkap juga sebuah skandal. Misalnya setelah puluhan anak Haiti meninggal akibat minum obat batuk beracun. Kadang-kadang praktek gelap macam ini juga menerobos masuk Eropa. Awal tahun ini douane Britania menyita pil anti skizofrenia buatan Cina, dikirim pada asuransi kesehatan Britania.
Tidak jelas berapa orang yang meninggal akibat obat palsu. Di Afrika saja jumlahnya bisa mencapai ribuan orang, pertahun. Lebih dari itu, obat yang buruk menyebabkan kekebalan di pihak pasien. Ia bisa mengidap penyakit yang tidak tersembuhkan lagi oleh obat apapun.
Keamanan
Yayasan IDA, lembaga internasional yang memperjuangkan layanan kesehatan murah di negara-negara berkembang, tengah mengembangkan laboratorium berjalan. Di sini apotik dan dinas kesehatan bisa menguji obat-obatan yang diragukan keasliannya, kata Maarten Neve dari IDA Foundation.
Maarten Neeve: "Kami memulai gagasan baru menguji obat-obatan tertentu sehingga bisa memastikan kualitasnya. Selama obat-obatan itu masih berada di tangan kami, kami bisa menjamin kualitasnya. Tapi kami juga menganggapnya sebagai tugas kami menyusun program untuk mencegah beredarnya obat-obatan palsu. Kami punya teknologinya. Sangat rumit membuktikan kualitas obat-obatan tertentu, jadi kami ingin menaruh perhatian terhadap toko obat penjual obat-obatan serta apotek."

Setengah tahun mendatang uji laboratorium ini harus bisa dilakukan di banyak negara.
Pelacakan
Hanifa Rebbani bekerja untuk Badan PBB pengontrol obat-obatan. Ia mengamati bahwa dunia Barat baru tertarik pada masalah ini dengan munculnya pil Viagra palsu yang dijajakan lewat internet. Tetapi sampai sekarang tidak ada peraturan yang menegaskan pembuatan obat palsu merupakan tindak kriminal.
Hanifa Rebbani: "Menurut hemat saya harus terlebih dahulu ditetapkan bahwa menghasilkan obat palsu merupakan tindak kriminal. Itu langkah pertama. Begitu ditetapkan dan disepakati baru bisa diterapkan sanksi." 

Beberapa negara sekarang merundingkan kesepakatan untuk bisa memerangi obat palsu, apa yang disebut Anti-Couterfeiting Trade Agreement, perjanjian anti perdagangan obat palsu. Rebbani menganggap akan merupakan langkah besar kalau bisa dicapai kesepakatan. Tetapi pelaksanaannya akan sulit, dan siapa yang akan bertugas melacak obat-obat palsu itu?
Tindak kriminal
India dianggap produsen penting obat palsu. Cina berada pada urutan kedua. Pemerintah setempat tidak bisa berbuat banyak, kata dokter David Overbosch dari rumah sakit Travel Clinic. Kepentingannya terlalu besar. Organisasi kesehatan dunia WHO memperkirakan keuntungan perdagangan obat palsu bisa mencapai 55 milyar dolar pertahunnya. Itupun masih perkiraan yang hati-hati.

MA Tak Perbolehkan Pelaksanaan UN

Suasana ujian di SMAN I Baturetno, Wonogiri - Jawa Tengah

Para pengamat pendidikan sependapat bahwa pemerintah harus kembali ke sistem kelulusan yang lama, menyusul keputusan Mahkamah Agung yang menyatakan Ujian Nasional (UN) cacat hukum.
Banyak pendapat; Ujian Nasional harus ada, tetapi jangan dijadikan tolok-ukur kelulusan, tetapi merupakan pemetaan pendidikan. Berikut tanggapan M Bakri BK, Ketua Umum LSM "Poros Pendidikan" di Jakarta kepada Radio Nederland Wereldomroep tentang kemelut UN tersebut.
Pro kontra UN
M Bakri [MB]: Masalah UN ini memang sudah berapa lama ini menjadi polemik, jadi masalah pro-kontra di masyarakat juga. Mahkamah Agung menerima gugatan dari korban UN  dan ada beberapa organisasi menggugat pemerintah, dan MA juga sudah memutuskan bahwa itu dibatalkanlah, boleh dikatakan ; harus ditinjau kembali UN itu.
Problem sebenarnya adalah Ujian Nasional ini jadi tolok-ukur kelulusan siswa.  Yang mana kalau berbicara masalah  Ujian Nasional yang berlaku di negeri ini, dia harus melihat bahwa setiap daerah kan tidak sama. Umpamanya daerah DKI Jakarta Raya dan di Irian Jaya, di Papua itu akan berbeda. Berbeda dari aspek murid-murid, siswanya, juga kita lihat bahwa sarana dan pra-sarananya ini tidak mendukung.
Jadi siswa dituntut untuk mencapai standarisasi nilai, dan juga jadi standard kelulusan mereka, tapi sarana dan pro-sarana mereka itu tidak menunjang. Jadi seharusnya pemerintah menyiapkan dulu sarana-pra-sarana untuk mencapai standarisasi pendidikan itu. Jadi jangan melihat Ujian Nasional itu dari hasilnya. Tapi melihat prosesnya juga.
Ini kan juga dari segi pelanggaran hak azasi kepada anak-anak  ini juga terjadi. Jadi problemnya, Ujian Nasional itu silahkan dilaksanakan, dan yang penting sarana dan pra-sarana untuk mendukung  ke situ,  Ujian Nasional ini tercapai. Itulah yang diharapkan oleh masyarakat dan guru-guru juga begitu.
Malah kemarin dimenangkan oleh MA, itu guru-guru banyak yang bersyukur.  Jadi ini memang fenomena yang sangat menarik sekali.
Radio Nederland Wereldomroep [RNW]: Masalah UN ini lebih kena kalau dikatakan; harus disempurnakan. Jadi tidak harus gebyah-uyah begitu maksudnya?
Mutu pendidikan
MB: Ya,  sebenarnya bicara soal UN itu pendidikan harus bermutu. Dan bagaimana kita untuk memajukan bangsa dan negara ini, kalau tidak diawali oleh pendidikan. Dan pendidikan  itu harus bermutu itu, saya pikir itu merupakan konsep yang benar. Yang jadi problem sekarang ini di Ujian Nasional ini. Soal Ujian Nasional ini kan sama. Umpamanya di daerah DKI, di daerah yang lain, itu sama, dan standarisasinya berbeda.
Jadi proses sarana dan pra-sarana itu yang dibenahi dulu. Masyarakat meminta itu dibenahi dulu. Malah ada kasus di suatu provinsi itu banyak yang gak lulus, karena ternyata ada kebocoran soal. Kebocoran soal itu, ternyata soalnya ditukar lagi oleh panitia, akhirnya berbeda dengan rumusan jawaban. Sehingga akhirnya banyak yang gak lulus. Nah ini kan banyak terjadi kecurangan-kecurangan  untuk mencapai kelulusan.
Dan pemerintah daerah, dinas-dinas pendidikan di daerah ingin berharap di wilayahnya itu banyak yang lulus. Tapi karena fenomena seperti itu, terjadilah banyak kecurangan.
Jadi Ujian Nasional itu baik untuk meningkatkan mutu, tapi untuk meningkatkan mutu itu kan harus ada sarana dan pra-sarana untuk mencapai proses itu didukung.
RNW: Apa yang anda sebut sebagai sarana dan pra-sarana apakah termasuk mutu para guru atau para pengajar yang memberikan pendidikan kepada para siswa dan murid?
Kwalitas guru
MB: Ya, jadi guru juga harus ditingkatkan kwalitasnya, karena ini juga faktor utama. Nah ini variabelnya salah satu adalah seperti itu. Dan sarana pra-sarana sekolah penunjang sekolah
dan lain-lain, itu memang problem yang juga harus dilihat oleh pemerintah untuk mencapai hasil yang diinginkan, dan juga harus dilihat prosesnya.
RNW: Sebagai seorang pakar pendidikan, apakah anda melihat pemerintah sudah cukup berbuat banyak untuk mempersiapkan sarana dan pro-sarana ini?
MB: Yang terjadi selama ini di dalam masyarakat ini, bahwa faktor penunjang itu belum mencapai taraf maksimal.